Miris! Siswa SD di Medan Terpaksa Belajar di Lantai karena Tunggakan SPP
Miris! Siswa SD di Medan Terpaksa Belajar di Lantai karena Tunggakan SPP
Medan - Terkait kejadian viral siswa di Medan yang disuruh duduk di lantai selama berjam-jam oleh gurunya, ibu korban buka suara. Diketahui sang anak dihukum karena menunggak SPP selama tiga bulan, dengan jumlah Rp 180.000. Pemberian hukuman ini diketahui berlangsung dari 6 Januari hingga 8 Januari 2025, di tengah kegiatan belajar mengajar. Respons Dinas Pendidikan Medan Soal Hukuman Siswa SD Duduk di Lantai Ibunda siswa, Kamelia mengungkapkan alasan mengapa ia belum melunasi biaya sekolah anaknya. Ia menjelaskan bahwa alasannya belum membayarkan SPP sang anak karena dana dari Kartu Indonesia Pintar (KIP) sebesar Rp 450.000 belum cair. Hukuman Duduk di Lantai karena Tunggak SPP, Siswa SD Tertekan Hal ini membuatnya kesulitan untuk membayar uang sekolah karena selama ini biaya sekolah anaknya dibayar dengan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan KIP. "Pokoknya, enam bulan dibiayai pakai dana BOS, 6 bulan bayar dari Juli sampai Desember. Kalau cair, Rp 450.000 itu saya habiskan untuk biaya sekolah, nggak pernah saya ambil," ujar Kamelia saat ditemui di kediamannya pada Jumat (10/1/2025),Permohonan Dispensasi Orang Tua Siswa Ditolak Sebelum hukuman tersebut diberikan, Kamelia mengaku telah meminta dispensasi kepada wali kelas agar anaknya dapat mengikuti ujian semester pada Desember 2024 meski uang SPP belum dibayar. Ia mengajukan permohonan tersebut karena kondisi keuangan yang sulit ditambah dengan sakit yang ia alami saat itu. Saat itu, pihak sekolah mengizinkan anaknya untuk mengikuti ujian, namun ia tidak diizinkan mengambil rapor. Awalnya Sang Ibu Tidak Percaya Pada masa libur sekolah, sempat ada pengumuman melalui grup WhatsApp yang menyatakan bahwa siswa yang belum melunasi uang SPP dan uang buku tidak diperbolehkan mengikuti pelajaran. Namun, Kamelia menganggap pengumuman tersebut sebagai candaan dan tidak menyangka akan benar-benar diterapkan. Pada 6 Januari 2025, kegiatan belajar mengajar di sekolah dimulai setelah liburan semester. Saat itu, sang anak langsung disuruh duduk di lantai, namun ia tidak menceritakan kejadian tersebut kepada ibunya. Pada hari berikutnya, 7 Januari 2025, Kamelia menerima pengumuman serupa yang meminta orang tua untuk membayar tunggakan SPP agar anak mereka bisa mengikuti pelajaran.
sumber artikel..suksesslot